Selamat Menunaikan Ibadah Puasa dibulan ramadhan 1431 Hijriah / 2010 Masehi, semoga amal ibadah kita diterima disisi Allah SWT...

BERSAMA MU

pidien-ly.blogspot.com

 
Jumlah Pengunjung
TIME
Jadwal Shalat
Kalender

Free Blog Content

Berita Terbaru
Uang Ekstra
DepositEkstra.com - Program Rencana Kebebasan Finansial Bersama
Other things
isi teks lain
LEGENDA MALIN KUNDANG
Jumat, 03 Juni 2011
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu".
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
posted by PidieN @ 08.19.00   0 comments
Kawah Putih - Ciwidey
Rabu, 01 Juni 2011

Gungung Patuha oleh masyarakat ciwidey dianggap sebagai gunung yang tertua, Namun patuha berasal dari kata pak tua (sepuh), sehingga masyarakat setempat seringkali menyebutnya dengan nama gunung sepuh. lebuh dari seabad yang lalu, puncak gunung patuha dianggap angker oleh masyarakat setempat sehingga tak seorangpun berani menginjaknya, oleh karena itu keberadaannya dan keindahannya tidak sempat diketahui orang.
Atas dasar beberapa keterangan, gunung patuha pernah meletus pada abad X sehingga menyebabkan adanya kawah (crater) yang mengeringkan disebelah puncak bagian barat, kemudian pada abad XII kawah disebelah kirinya meletus pula yang kemudian membentuk danau yang indah.
Tahun 1837, seorang belanda peranakan jerman bernama Dr.Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) mengadakan perjalanan ke Bandung Selatan, ketika sampai dikawah tersebut, Junghuhn merasakan suasana yang sangat sepi dan sunyi, tak seekor binatangpun yang melintas daerah itu, kemudian menanyakan masalah tersebut kepada masyarakat setempat, dan menurut masyarakat kawasan gunung patuha sangat angker,karena meerupakan tempat persembuanyian arwah para leluhur serta merupakan pusat kerajaan bangsa jin. karenanya bila ada burung yang lancang berani terbang diatas kawah tersebut, akan jatuh dan mati. Meskipun demikian orang Belanda yang satu ini tidak begitu percaya akan ucapan masyarakat. Ia kemudian melanjutkan perjalannya menembus hutan belantara digunung itu untuk membuktikan kejadian apa yang sebenarnya terjadi dikawah tersebut, namun sebelum sampai dipuncak gungung Junghuhn tertegun melihatpesona alam yang begitu indah dihadapannya dimana terhampar sebuah danau yang cukup luas dengan air yang berwarna putih kehijauan, dari dalam danau keluar semburan lava serta bau belerang yang menusuk hidung. Dan Terjawablah sudah kenapa burung-burung tidak mau terbang melintasi kawasan tersebut.
Dari sinilah awal mula berdirinya pabrik belerang kawah putih dengan sebutan dijaman Belanda: Zwavel Ontgining Kawah Putih. Dijaman Jepang, usaha pabrik ini dilanjutkan dengan menggunakan sebutan kawah putih Kenzanka Yokoya Ciwiday, dan langsung berada dibawah pengawasan militer. cerita dan misteri tentang kawah putih terus berkembangdari satu masyarakat ke generasi masyarakat berikutnya, hingga kini masyarakat masih percaya bahwa kawah putih merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Bahkan menurut kuncen abah karna yang sekarang berusia sekitar 105 tahun dan bertempat tinggal di kampung pasir Hue, Desa Sugih Mukti; dikawah putih terdapat makam para leluhur diantaranya: Eyang Jaga Satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong.
Salah satu puncak gungung patuha, puncak kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat ini masyarakat melihat (secara gaib) sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan para leluhur.
Alam Pemandangan disekitar kawah putih cukup indah, dengan air danau bewarna putih kehijauan, sangat kontras dengan batu kapur putih yang mengitari danau tersebut. di sebelah utara danau berdiri tegak tebing batu kapur berwarna kelabu yang ditumbuhi lumut dan berbagai tumbuhan lainnya. Franz Wilhem Junghuhn Kini sudah lama tiada, namun penemuan yang dikenal sebagai kawah putih masih tetap anggun mempesona hingga kini.
posted by PidieN @ 20.14.00   0 comments
Legenda Situ Patengan



Berasal dari bahasa sunda Pateangan-teangan (saling mencari). Mengisahkan tentang cinta prabu dan putri titisan dewi yang besar bersama alam.
KISANTANG dan DEWI RENGGANIS, mereka berpisah untuk sekian lama karena cinta mereka yang begitu dalam mereka saling mencari dan akhirnya dipertemukan kembali disebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan BATU CINTA.
Dewi Rengganis pun minta dibuatkan Danau dan sebuah perahu untuk berlayar. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah Pulau yang berbentuk Hati (Pulau Asmara/Pulau Sasaka).
Menurut Cerita ini yang singgah dibatu cinta dan mengelilingi pulau asmara senantiasa mendapati cinta yang abadi Seperti Mereka.
posted by PidieN @ 19.21.00   0 comments
BioDaTa

Name: PidieN
Home: Jakarta, Jakarta, Indonesia
About Me: >> Kenalan Dulu.... Selanjutnya terserah Anda...
Lihat Lebih Rinci
Menu Post
Archives
Links
Pesan Pengunjung
Pencarian LainNya
Google
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

© 2007 BERSAMA MU ------ pidien_pcr@yahoo.com----- MUHAFIDIN.com