Kenapa disaat Aku Mengingat dan Merindukan Dirimu, disaat itu juga Diri ku merasa dekat dengan mu. Tapi kenapa disaat Aku membutuhkan kamu, hati terasa hampa, seolah-olah tak ada yang terjadi dan menghiraukan rasa itu. disaat ku berpikir, hanya kenangan yang indah yang bermain dan melintas dalam imajinasi yang dapat mengobati nya. huh......
Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi basis sistem komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps. kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps. Pada CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal 307 kbps untuk keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV sendiri meliputi CDMA2000 1X EV-DO (data only) yang bisa mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video. Varian lainnya adalah CDMA2000 1X EV-DV yang mengintegrasikan voice dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan 3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication Union (ITU). Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri seluruh dunia menentukan standar dan kebutuhan teknis yang diperuntukkan bagi sistem 3G melalui program IMT-2000 (International Mobile Telecommunication-2000) yang merupakan standar telekomunikasi 3G.
Ciri – Ciri CDMA A. Menggunakan Coding : 1) Satu ruang (cell) dengan sejumlah pasangan 2) Udara sebagai media 3) Menggunakan coding system 4) User lain dapat bergabung bersama sampai noise tertentu.
B. Spread Speactrum Technology 1) Pseudorandom Modulation 2) Anti Jamming 3) Low Probability Intercept
dB (decibel) : Adalah satuan factor penguatan jika nilainya positif, dan pelemahan/redaman/loss jika nilainya negatif
Jika input = 1 watt, output = 100 watt maka terjadi penguatan 100 kali Jika input = 100 watt, output = 50 watt maka terjadi redaman/loss ½ daya Jika dinyatakan dalam dB :
G = 10 log 100/1 = 20 dB
G = 10 log 50/100 = -3 dB == maka disebut redaman / loss 3 dB dBW dan dBm adalah satuan level daya
dBW satuan level daya dengan referensi daya 1 watt P(dBW) = 10 Log P(watt)/1 watt dBm satuan level daya dengan referensi daya 1 mW = 10-3 watt P (dBm) = 10 Log P(watt)/10-3 watt
Terlihat bahwa dari dBw ke dBm terdapat selisih 30 dB sehingga dapat dirumuskan : P (dBm) = P (dBW) + 30 atau, P (dBW) = P (dBm) - 30
dBi satuan gain antenna dengan referensi antena isotropis yang memiliki gain = 1 G (dBi) = 10 Log Ga/Gi = Gi = 1 = 10 log Ga
Obesitas yang menjadi epidemi di beberapa negara maju dan negara-negara berkembang sebenarnya dapat dianggap sebagai akibat kemajuan di bidang ekonomi, sosial, dan teknologi dalam beberapa dekade terakhir. Bahan makanan tersedia berlimpah dengan harga yang relatif murah. Makanan dengan kandungan kalori yang tinggi tersedia di banyak gerai-gerai makanan cepat saji di kota-kota besar. Teknologi yang memberikan kemudahan dan penggunaan alat-alat elektronik telah menjadi gaya hidup sehari-hari yang mengakibatkan kurangnya aktifitas fisik. Namun selain faktor perilaku dan lingkungan tersebut, faktor genetik juga ikut berperan pada timbulnya obesitas.
Prevalensi obesitas terus meningkat secara dramatis dari sekitar 9,4% pada National Health and Nutrition Examination Survey/NHANES I (1971-1974) menjadi 14,5% pada NHANES II (1976-1980), 22,5% pada NHANES III (19881994), dan 30% pada survey tahun 1999-2000.
Obesitas, khususnya obesitas sentral (abdominal), berasosiasi dengan sejumlah gangguan metabolisme dan penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi antara lain: resistensi insulin dan diabetes mellitus, hipertensi, hiperlipidemia, aterosklerosis, penyakit hati dan kandung empedu, bahkan beberapa jenis kanker. Selain itu obesitas (khususnya tipe morbid) juga berasosiasi dengan beberapa jenis gangguan pernafasan. Perubahan yang terjadi antara lain meliputi: mekanika pernafasan, tahanan aliran udara, pola pernafasan, pertukaran gas dan respiratory drive, yang akhirnya mengakibatkan abnormalitas tes faal paru.
Obesitas merupakan penyebab utama penurunan kapasitas latihan fisik dan gangguan pernafasan pada saat tidur (obstructive sleep apnea syndrome [OSAS]). Sebagian kecil penderita obesitas morbid mengalami hipoksia dan hipekarbia kronik tanpa adanya kelainan parenkim paru (obesity-hypoventilation syndrome [OHS]). Makalah ini akan membahas dampak obesitas pada sistem pernafasan, kelainan faal paru yang ditimbulkannya, serta manfast penurunan berat badan
Merupakan peralatan yang dipakai sebagai peralatan pembantu untuk menghubungkan komputer-komputer ke jaringan. Peralatan jaringan tersebut bergantung pada kegunaannya dapat digolongkan atas beberapa jenis sebagai berikut:
1.2.1. Repeater
Seperti umumnya suatu signal listrik yang dikirim lewat suatu media perantara, semakin jauh dari pemancar akan makin melemah sehingga pada suatu tempat tertentu signal tersebut tidak dapat lagi diterima dengan baik. Repeater adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat signal yang dikirim agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak jauh.
Repeater bekerja pada lapisan fisik dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir signal (informasi) yang dikirim. Repeater umumnya digunakan pada topologi bus, dimana signal hanya diperkuat dari suatu segmen kabel ke segmen kabel lainnya
1.2.2. Hub
Seperti juga repeater, hub hanya berfungsi untuk memperkuat signal dan tidak memiliki tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Perbedaannya dengan repeater, hub memiliki sejumlah port sehingga hub sering disebut juga multi-port repeater. Pada hub, signal yang diterima pada suatu port akan diteruskan ke seluruh port yang dimilikinya. Hub umumnya digunakan pada jaringan dengan topologi star.
Jaringan komputer dapat diibaratkan sebagai jalan untuk kendaraan umum. Pada suatu hub, hanya terdapat satu jalur untuk semua kendaraan yang masuk dan keluar. Oleh sebab itu setiap kendaraan harus bergantian menggunakan jalur tol (hub) tersebut seperti tampak pada gambar 1.6, jika tidak ingin terjadi tabrakan. Maka dikatakan bahwa hub hanya mempunyai satu collision domain (wadah tabrakan) untuk semua port. Hub hanya mendukung mode half duplex, karena hanya memiliki satu domain collision untuk semua port. Pada status half duplex, data hanya dapat dikirim atau diterima secara bergantian.
1.2.3.Bridge
Jika jumlah komputer bertambah banyak, lalu-lintas data pada jaringan menjadi padat sehingga dapat menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Seperti juga jalanan untuk kendaraan umum, jika jumlah kendaraan di jalanan semakin banyak, lalu lintas menjadi semakin macet. Untuk mengatasi masalah ini dibuat jalan-jalan baru atau jalan tol. Demikian pula untuk mengurangi kemacetan pada jaringan komputer maka jaringan tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil.
1.2.4. Switch
Seperti juga bridge, switch juga bekerja pada lapisan data link, oleh sebab itu sering disebut switch lapisan kedua (Layer-2 switch). Cara kerja switch sebetulnya mirip dengan bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering disebut multi-port bridge. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer ke hub.
1.2.5. Router
Router memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu meneruskan data ke alamat-alamat tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda. Router bekerja pada lapisan network atau lapisan ketiga model OSI dan meneruskan paket data berdasarkan alamat logika seperti IP address. Untuk itu router menggunakan tabel dan protokol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. Agar paket data yang diterima sampai ke tujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat cepat.